Langsung ke konten utama

BAYANGAN DI TENGAH PERANG


Bayangan Di Tengah Perang


Suara meriam memecah heningnya pagi. Desir angin perlahan-lahan berganti dengan raungan senjata. Di tengah hutan yang dulu damai, kini terdengar langkah-langkah prajurit yang penuh ketegangan. Semua penduduk desa telah mengungsi, meninggalkan rumah-rumah mereka yang hancur akibat kekejaman perang. 


Di sebuah teras rumah yang sekarang hanya menjadi puing, seorang anak laki-laki bernama Arka berdiri dengan tatapan mata yang penuh ketakutan. Ia hanya berusia sepuluh tahun, namun perang telah merampas masa kecilnya. Ibu dan ayahnya berada jauh, melindungi mereka dalam perang ini, sementara Arka harus tetap tinggal di sini, menunggu waktu untuk bertemu dengan mereka lagi.


Arka melangkah pelan, mencoba menjauhi suara kehancuran dan kekacauan di sekitarnya. Dia mencari tempat yang lebih aman, mencoba menemukan perlindungan di bawah naungan pepohonan yang rimbun. Bayangan daun-daun itu memberinya sedikit kenyamanan dalam ketidakpastian. Dia merasakan getaran tanah saat bom meledak di kejauhan. Hatinya berdebar-debar, tetapi dia harus tetap kuat.


Beberapa waktu berlalu, Arka menemukan bekas benturan tank yang hancur dan sebuah bangkai pesawat yang terlantar. Dia mengelilingi reruntuhan dengan hati-hati, menemukan beberapa barang yang selamat dari kehancuran. Sebuah buku gambar tercecer di tanah menarik perhatiannya. Gambar-gambar itu menggambarkan keindahan alam, pemandangan yang sudah lama tak dilihatnya.


Arka merasa ada sesuatu yang berbeda dalam buku itu, ada perasaan damai yang diinginkannya begitu lama. Dia menyadari bahwa perang ini telah merampas kehidupan yang indah, kedamaian yang ada di luar sana. Dengan tangan gemetar, ia menggambar di buku itu, mencoba mengabadikan keindahan yang hilang.


Seiring berjalannya waktu, Arka menjadi semakin terampil dalam menggambar. Dia melukis pemandangan yang diinginkannya, menambahkan warna-warna yang cerah untuk menenangkan jiwanya. Walaupun suara tembakan masih menggema di kejauhan, ia menemukan kedamaian dalam menciptakan dunianya sendiri.


Suatu hari, ketika Arka tengah fokus pada gambar yang sedang ia kerjakan, seorang prajurit tiba-tiba muncul. Mata mereka saling bertemu, dan Arka merasa ketakutan melanda tubuhnya. Tetapi prajurit itu tidak menunjukkan ancaman. Dia melihat gambar-gambar Arka di buku itu, dan terkejut melihat keindahan yang ada di sana.


Sumber foto: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2597015/lukisan-ini-gambarkan-tragisnya-perang-dunia-ii

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RASA HARAPAN DI SETIAP SENDOK

Rasa Harapan di Setiap Sendok Pada suatu pagi yang cerah, Amelia terbangun dengan semangat yang membara. Dia telah bermimpi untuk memiliki bisnis restoran sendiri sejak lama, dan hari ini adalah awal perjalanan membangun mimpinya. Setelah bertahun-tahun bekerja di industri makanan, Amelia memutuskan untuk mengejar impiannya dan membuka restoran yang unik dan penuh cita rasa. Amelia memulai dengan menyusun rencana bisnis yang matang. Dia mempelajari tren makanan terkini, merencanakan menu yang kreatif, dan menentukan konsep unik untuk restorannya. Amelia percaya bahwa untuk sukses, restorannya harus menawarkan lebih dari sekadar makanan yang lezat; ia ingin menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Dengan semangat dan keberanian yang membara, Amelia mencari lokasi yang sempurna untuk restoran barunya. Setelah beberapa bulan mencari, dia menemukan sebuah gedung tua yang terletak di pusat kota. Gedung itu memiliki karakter dan pesona yang tak ternilai, meskipun membutuhkan banya

HARAPAN DI SETIAP TETES TEH

Harapan di Setiap Tetes Teh Pada suatu hari yang cerah di sebuah kota kecil yang damai, hiduplah seorang pemuda bernama Denny. Denny adalah seorang pemimpi dengan semangat yang besar dan impian yang tinggi. Ia selalu terpikir untuk membangun sebuah bisnis kedai teh yang unik dan menarik hati orang-orang di sekitarnya. Denny adalah seorang pecinta teh sejati. Setiap pagi, ia akan pergi ke kebun teh terdekat untuk memetik daun-daun teh segar. Ia mengagumi proses pembuatan teh dari awal hingga akhir, dan ingin berbagi keajaiban teh dengan orang lain melalui kedainya sendiri. Tanpa ragu, Denny mulai mengumpulkan modal dan mencari tempat yang tepat untuk membangun kedainya. Setelah beberapa bulan, ia menemukan sebuah ruang kosong di pusat kota yang cocok untuk usahanya. Denny pun mulai merancang desain interior yang unik, dengan suasana yang hangat dan nyaman. Setelah itu, Denny melakukan perjalanan ke berbagai daerah untuk mempelajari lebih lanjut tentang keberagaman teh dan budaya teh di

IBU

Ibu Dalam setiap nafasku Ada kasihmu, ibu Kaulah sinar dalam hidupku Dan panutan dalam langkahku   Dalam pelukmu aku merasa aman Dalam sentuhanmu aku merasa nyaman Tanganmu selalu terbuka untuk membantuku Kau selalu siap menolong dan mendukungku   Walaupun ku sering membuat kesalahan Kau tetap sabar menghadapinya Kau selalu memberi aku teladan Dan mengarahkan langkahku ke jalan yang benar   Kau selalu tahu apa yang aku butuhkan Meski aku sendiri tidak tahu Kau selalu ada dalam doaku Menjaga aku dan keluargaku   Kau adalah wanita paling hebat dalam hidupku Ku harap aku bisa menjadi setengah hebat seperti dirimu Ku cintai kau selamanya, ibu Dan takkan pernah bisa melupakanmu   Sumber foto: https://mirmagz.com/2021/12/23/8670/