Hujan Membawa Kedamaian
Di langit biru yang mendung pekat,
Hamparan awan menggelapkan matahari,
Lalu datanglah ia, hujan turun lembut,
Melukis kisahnya di bumi yang basah.
Tetes-tetes hujan berdansa di atap-atap,
Menyapa tanah dengan kelembutan,
Menyentuh daun-daun dengan lembayung kasih,
Menyirami bunga-bunga yang terbungkam.
Pada hujan, alam pun bergemuruh,
Suara petir bersahutan di kejauhan,
Namun tak ada yang perlu dikhawatirkan,
Hujan adalah irama yang penuh keajaiban.
Mendung yang pekat menjadi pelindung,
Membuka pintu ke dalam hati,
Diiringi tetes-tetes hujan yang riang,
Menghanyutkan segala duka yang ada.
Hujan, engkau pelipur lara,
Menyirami jiwa yang haus akan ketenangan,
Membasuh segala dosa dan penat,
Memberi harapan di tengah kegelapan.
Bau tanah yang segar tercium di udara,
Menciptakan kenangan dalam setiap butiran,
Rindu akan cerita hujan yang tak terlupakan,
Melahirkan kata-kata indah dalam sepi.
Hujan adalah puisi yang tiada terhingga,
Mengalun dalam goresan waktu,
Di dalamnya terkandung makna yang dalam,
Kehadirannya membawa kedamaian dan keindahan.
Mari, berdiri di balik jendela,
Menatap hujan dengan rasa syukur,
Biarkan hati terbuka, terbawa olehnya,
Dan merasakan keajaiban hujan yang abadi.
Sumber foto: https://www.kompasiana.com/defrisae6962/63f6fb9a4addee33e731e1f2/puisi-hujan-di-suatu-sore
Komentar
Posting Komentar