Sepucuk Surat Persahabatan
Di sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh hijauan perbukitan, tinggal dua orang sahabat bernama Ryan dan Lisa. Mereka telah bersahabat sejak kecil dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka bersama-sama. Baik saat bermain di taman, menjelajahi hutan, atau hanya duduk berdua di bawah pohon sambil mengobrol.
Ryan adalah seorang anak laki-laki ceria dengan rambut pirang dan senyuman yang selalu menghiasi wajahnya. Sedangkan Lisa adalah seorang gadis yang cerdas dengan rambut cokelat dan mata yang penuh keceriaan. Mereka saling melengkapi dan selalu siap mendukung satu sama lain.
Hari itu, mereka berdua duduk di bawah pohon besar di taman kesayangan mereka. Sinar matahari menerobos di antara daun-daun pepohonan, menciptakan bayangan yang menari-nari di sekitar mereka. Ryan dengan riang melompat-lompat menggembalakan kelompok katak mainan, sedangkan Lisa duduk tenang sambil membaca sebuah buku.
Tiba-tiba, Ryan menghentikan kegembalanya dan berkata, "Lisa, kamu tahu, kita akan pindah dari kota ini."
Lisa terkejut mendengarnya. Tatapan mereka saling bertemu, dan raut wajah mereka berubah menjadi sedih.
"Apa? Kenapa kita harus pindah?" tanya Lisa dengan suara lirih.
Ryan menjelaskan bahwa ayahnya mendapat pekerjaan baru di kota yang jauh, dan mereka harus segera pindah. Lisa merasa kecewa dan takut kehilangan sahabatnya.
"Mungkin kita bisa tetap berhubungan melalui surat," usul Ryan dengan antusias.
Lisa mengangguk setuju, dan mereka berjanji akan saling menulis surat setiap minggu. Ryan dan Lisa memeluk erat-erat sebagai tanda persahabatan mereka yang tak akan pernah pudar.
Setelah pindah, Ryan dan Lisa dengan tekun menulis surat satu sama lain. Mereka saling berbagi cerita tentang sekolah baru, teman baru, dan pengalaman-pengalaman baru yang mereka hadapi. Walaupun jarak memisahkan mereka, surat-surat itu menjadi jembatan yang menghubungkan hati mereka.
Selama bertahun-tahun, mereka tetap setia dengan janji itu. Surat-surat mereka menjadi saksi persahabatan yang kuat dan tumbuh bersama waktu. Ryan dan Lisa tumbuh dewasa dengan mendukung satu sama lain melalui surat-surat yang penuh dengan kata-kata dukungan, tawa, dan bahkan kadang-kadang air mata.
Suatu hari, Ryan mengirimkan sebuah surat yang berbeda. Di dalamnya terdapat tiket pesawat menuju kota tempat tinggal Lisa. Dia mengundang Lisa untuk mengunjunginya.Tanpa ragu, Lisa memutuskan untuk pergi. Setelah bertahun-tahun, mereka akhirnya akan bertemu lagi. Keduanya begitu bahagia dan gembira.
Sumber foto: http://programkatekese.blogspot.com/2011/08/s-h-b-t.html
Komentar
Posting Komentar